F MAKALAH PERANAN MIKROORGANISME - galihghungs blog

MAKALAH PERANAN MIKROORGANISME


MAKALAH PERANAN MIKROORGANISME
VIRUS

I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Virus merupakan mikroorganisme yang hanya dapat di amati dengan perbesaran mikroskop elektron, dengan ukurannya yang amat kecil virus dapat melewati pori-pori saringan yang tidak mungkin di lewati oleh bakteri. Siklus hidup dari virus sangat lah menarik karena virus hanya dapat hidup di dalam sel inangnya seperti sel tumbuhan, hewan, bahkan manusia sehingga virus disebut sebagai parasit intraseluler obligat.  Berbeda dengan stuktur sel organisme lainnya, bahan genetis virus hanya terdiri dari DNA atau RNA  saja oleh karena itu virus hidup dalam sel inangnya dalam rangka memperbanyak diri dengan cara mengalihkan bahan genetis dan fungsi organel sel inangnya untuk mensintesis lebih banyak asam nukleat virus untuk kelangsungan reproduksi nya. Bakteriofage merupakan virus yang menginfeksi bakteri, virus dalam siklus hidupnya dalam sel inang dapat menimbulkan infeksi yang berakibat pada timbulnya penyakit. Banyak kerugian dari wabah penyakit yang di sebabkan oleh virus yang berdampak pada kerugian materil maupun imateril. Tetapi bukan hanya berperan dalam memberikan kerugian, perkembangan ilmu pengetahuan telah membuka jalan untuk lebih melihat sisi positif virus.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, yaitu :
1.    Bagaimana ciri-ciri, morfologi dan komposisi, serta klasifikasi dari virus?
2.    Bagaimana reproduksi virus?
3.    Bagaimana Peranan positif dan negatif yang di timbulkan virus untuk kehidupan

1.3  Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Mengetahui ciri-ciri, morfologi dan komposisi, serta klasifikasi virus.
2.      Mengetahui reproduksi virus.
3.      Mengetahui Peranan positif dan negatif yang di timbulkan virus untuk kehidupan.

1.4  Landasan teori
Virus merupakan parasit intraseluler obligat, karena virus tidak mempunyai sistem metabolisme yang lengkap tidak adanya membran sel, sitoplasma dan orgnel-organel sel lainnya menyebabkan virus memperbanyak diri hanya di dalam sel hewan, tumbuhan dan mikroorganisme lainnya. Bahan genetis virus terdiri dari DNA atau RNA bahan yang di lindungi oleh selubung protein khusus, selain melindungi virus ketika di luar sel inang selubung ini berfungsi sebagai wahana masuk ketika memasuki sel inang. Virus yang memiliki sruktural yang lengkap, matang serta dapat meginfeksi disebut virion. Dr. Edward Jenner (1749-1823) yang pada saat itu masih masih menjadi mahasiswa kedokteran telah menemukan bahwa penyakit cacar dapat di sembuhkan dengan cara memvaksinasi memakai bibit cacar sapi yang di tularkan ke manusia, dengan vaksinasi membuat terbentuknya resisten terhadap virus cacar. Penemuan ini kemudian di ikuti dengan berbagai penemuan lain seperti D. Iwanowski pada tahun 1892 menemukan virus yang merusak tembakau, Lofferb dan Frooch pada tahun 1892 memisahkan penyakit kuning atau yellow fever. Bakteriofage merupakan virus yang menginfeksi bakteri di temukan oleh Frederick W. Twort di Inggris pada tahun 1915 dan Felix d’Herelle  di Institut Pasteur di Paris pada tahun 1917. Saat itu Twort mengamati koloni-koloni bakteri yang mengalami lisis dan efek ini dapat menginfeksi koloni-koloni lain. Efek litik ini bila di panaskan akan hilang efek litiknya sehingga ia berkesimpulan bahwa penyebab unsur litik ini adalah virus. Fenomena ini kembali di temukan oleh Felix d’Herelle pada tahun 1917 sehingga terkenal fenomena Twort – d’Herelle.




II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Virus
Ketika virus berada di luar sel inang bahan genetis di lindungi oleh selubung protein. Bagi kebanyakan virus bakterial, virus dapat mempunyai ekor yang berfungsi sebagai alat masuknya bahan genetis virus ketika memasuki sel inang. Virus yang menginfeksi sel inang di tandai dengan pelepasan bahan genetis dalam sel inang yang kemudian mengendalikan metabolisme sel inangnya agar memproduksi lebih banyak virus. Akhir masa inkubasi terjadi pecahnya sel karena terjadinya lisis. Fase virus yang menginfeksi bakteri sampai terjadinya lisis disebut litik, ada suatu fase dimana virus tidak menginfeksi sel inang yaitu ketika bahan genetis memasuki sel inang tidak mengendalikan metabolisme sel tetapi ikut menjadi bagian sel yang terintegritas fase ini disebut lisogeni atau avirulen. Fase ini dapat menjadi fase litik dan timbulnya lisis karena perlakuan dengan bahan kimia atau radisi dengan sinar ultraviolet.
2.2 Morfologi dan Komposisi Virus
Virus merupakan mikroorganisme yang memiliki ciri khas tersendiri ketika di luar sel inang, bahan genetis di lindungi oleh selubung protein yang disebut kapsid. Selubung ini terdiri dari subunit-subunit yang teroganisir yang disebut kapsomer, yang di bangun oleh molekul protein yang disebut protomer. Tetapi pada beberapa virus terdapat selubung yang mengandung lemak, karbohidrat, dan protein spesifik. Misal virus CCV (Channel Catfish Virus), VHSV (Viral Haemmoraghic Septicemia), Rhabdovirus.
Virus mempunyai dua bentuk struktur kubus simetris dan helikal yang mempunyai ciri khas masing-masing. Kubus simetris merupakan bentuk yang teratur seperti polihedral sedangkan bentuk helikal adalah berbentuk batang. Bagi kebanyakan bakteriofage berbetuk polihodral, tetapi mempunyai ekor berbentuk batang. Polihendral adalah ikosahedral yaitu bentuk virus dengan subunit-subunit pembentuk yang paling efisien di dalam mantel yang tertutup. Ikosahedral ini terdiri dari 20 segi yang membentuk segitiga sama sisi dan membentuk 12 puncak dan bentuk aksis rotasionalnya lima lipatan, tiga lipatan, dan dua lipatan. Unit puncak mempunyai lima perbatasan (pentavalen) dan yang lain mempunyai enam perbatasan (heksavalen). Bentuk virus helikal atau batang berkarakteristik bergantung pada protein-protein subunit pembentuknya.
Bakteriofage mempunyai ukuran yang relatif seperti T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7 dan S13, ϕx174, f1, fd, f2, Qẞ, S13. Bentuk-bentuk ini mempunyai ciri khas masing-masing, seperti f1 dan f2 berbentuk seperti benang T3 dan T7 mempunyai ekor yang pendek. Kelompok virus tersebut merupakan virus yang menginfeksi bakteri Escherichia coli Galur B yang nonmotil. 
2.3 Klasifikasi Virus
Virus dapat di klasifikasikan, dengan didasarkan morfologi, struktur gen, afinitas jaringan virus, misalkan virus yang menginfeksi jaringan neurotropik dan virus dermatotropik. Berkembangnya metode-metode pengukuran ciri fisik, biokimia memperjelas dalam klasifikasi virus. Struktur partikel virus dapat menunjukkan cara penularan misalnya pada tinja atau kandungan asam nukleat berupa RNA dengan struktur ikosahedral mempunyai ukuran 18-30 nm menunjukkan famili Picornaviridae yang bergenus Enterovirus yang dapat menyebabkan penyakit infeksi usus, polio, selesma, virus tersebut merupakan virus hewan.
Tabel 2.3.1 Sifat-Sifat yang Digunakan Untuk Klasifikasi Virus
Ciri-ciri utama
Ciri-ciri sekunder
Asam nukleat :
·   DNA : berutasan tunggal atau ganda
·   RNA : berutasan tunggal atau ganda
Inang :
·   Spesies inang
·   Jaringan inang atau tipe-tipe sel
inang yang khusus                
Struktur partikel virus :
·   Kapsid helika : bugil atau bersampul
·   Kapsid ikosahedral : bugil atau bersampul
Cara penularan (misalnya tinja)
Struktur kompleks (misalnya ekor)
Struktur permukaan khusus (sifat-sifat antigenik)
Jumlah kapsomer
Ukuran virion

Kerentanan terhadap bahan-bahan yang melumpuhkan

Situs replikasi :
·   Nucleus
·   Sitoplasma


2.4 Reproduksi Virus
Virus hanya mampu hidup dalam sel inangnya, karena virus tidak mempunyai komponen organel metabolisme berbeda dengan jasad renik lain yang mampu secara mandiri melakukan metabolisme. Reproduksi atau replikasi adalah proses perbanyakan DNA proses ini diperlukan ketika sel akan membelah diri. Virion yang melekat pada sel inang yang renta, seluruh virion atau hanya asam nukleat dapat menembus masuk ke dalam sel inang. Virus yang masuk seluruhnnya dapat terjadi pelepasan selubung yang dilakukan oleh enzim-enzim sel yang mengakibatkan bebasnya asam nukleat. Replikasi virus dapat berlangsung di sitoplasma atau di dalam inti sel.
Tahapan infeksi virus adalah pelekatan atau adsorpsi kemudian penetrasi dan pelepasan selubung berlanjut replikasi dan biosintesis komponen lalu perakitan dan pematangan virus dan berakhir dengan pembebasan atau lisis. Adsorpsi virus terjadi dalam dua tahapan yaitu tahapan pertama dengan adanya ikatan atau muatan ionik sehingga dapat dipengaruhi oleh pH atau konstentrasi garam. Tahapan kedua merupakan pelekatan yang sempurna dan tidak di pengaruhi oleh faktor lain, namun untuk virus tumbuhan tidak berlaku untuk tahapan-tahapan ini.
Setelah terjadi fase adsorpsi, virus akan melakukan penetrasi dan pelepasan selubung karena terjadi penelanan oleh sel inang yang menyebabkan virion masuk ke dalam sel. Proses penelanan atau fagositik disebut viropeksis dan di ikuti oleh pelepasan selubung yang membebaskan bahan genetis virus. Pelepasan kapsid terjadi karena adanya enzim protease lisosoma ini menunjukkan kapsid virus telah di rombak oleh enzim tersebut. Bebasnya bahan genetis virus menyebabkan dimulainya biosontesis dan replikasi. Proses ini dapat terjadi di dalam sitoplasma atau di dalam inti sel tergantung pada virusnya. Proses yang terjadi di dalam sitoplasma berlangsung di organel-organel pembentuk protein sel seperti ribosom.  Sel inang menyediakan energi, enzim, dan molekul-molekul prekursor atau molekul pembangun dan perlengkapan biosintesis lainnya. Asam nukleat virus kemudian di sintesis dengan menggunakan enzim-enzim replikasi yang di sandikan oleh asam nukleat virus yang menginfeksi. Sesudah proses replikasi dan biosintesis selesai, komponen-komponen hasil replikasi akan di kemas menjadi partikel-partikel virus yang lebih matang. Proses ini berlangsung di dalam sitoplasma atau di dalam inti tergantung pada virusnya.
Pembebasan atau lisis terjadi bila seluruh tahapan pembentukan partikel yang lebih mantap selesai, pada virus yang menginfeksi hewan dapat terjadi melisisnya sel inang sebagai contoh terjadi oleh virus polio. Namun ada beberapa virus yang meninggalkan sel inang tanpa merusak sel tersebut, pelepasan virus pada hal ini terjadi dengan jalan melalui saluran khusus dalam jangka waktu yang lama. Virus meninggalkan sel inang dengan membentuk kuncup seringkali membran plasma sel inang terbawa oleh selubung virus. Fenomena ini terjadi pada virus influenza. Virus tumbuhan melakuakn proses yang sama dalam hal ini.

2.5 Peranan Virus Dalam Kehidupan
Peran virus secara umum adalah sebagai penyebab kerugian karena dia secara alami bersifat parasit obligat pada mahkluk hidup. Virus dapat menyerang bakteri, tumbuhan, hewan, atau manusia. Berdasarkan inang yang diserangnya, virus dikelompokkan menjadi virus bakteri, virus tumbuhan, dan virus hewan.
Tabel 2.5.1 Garis-Garis Besar Klasifikasi Virus Hewan
No
Family
Contoh Genus
Penyakit Manusia yang disebabkan oleh Famili
1
Picornaviridae
Enterovirus
Rhinovirus
Infeksi usus,
polio, selesma
2
Reoviridae
Reovirus
Infeksi-infeksi respiratori dan usus
3
Togaviridae
Alphavirus
Demam kuning, ensefalitis
4
Orthomyxoviridae
Influenzavirus
Influenza
5
Paramyxoviridae
Mobillivirus
Gondong, campak, infeksi-infeksi respiratori
6
Rhabdoviridae
Lyssavirus
Rabies
7
Retroviridae
Tidak ada
Tumor hewan
8
Arenaviridae
Arenavirus
Meningitis
9
Bunyaviridae
Bunyavirus
Ensefalitis
10
Coronaviridae
Coronavirus
Infeksi-infeksi respiratori
11
Parvoviridae
Parvovirus
Koinfeksi dengan adenovirus
12
Papovaviridae
Papillomavirus
Kutil
13
Adenoviridae
Mastadenovirus
Infeksi-infeksi respiratori
14
Herpesviridae
Herpesvirus
Luka dimulut karena demam, herpes genital, ruam saraf, cacar air
15
Poxviridae
Orthopoxvirus
Cacar

·      Virus yang Merugikan
Kebanyakan virus dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit dan dapat menimbulkan kanker. Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat juga menimbulkan cacat fisik atau kematian karena banyak yang belum diketahui cara pengobatannya. Selain menyerang manusia, virus juga menyerang tumbuhan dan hewan. Pada gilirannya, dapat memberikan kerugian pada manusia.
1)   Virus yang Menyerang Manusia
Seperti halnya pada hewan, penyakit pada manusia pun banyak yang disebabkan oleh virus. Penularan oleh virus ini dapat melalui berbagai cara, antara lain melalui udara, cairan tubuh, dan air.
·      Influenza
Virus influenza hanya menyerang membran trakea. Virus ini bernama Orthomyxovirus. Virus ini menyebar melalui udara dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin. pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat. Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita influenza.
·      HIV (Human Immunodeficiency Virus)
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
·      Herpes
Herpes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya bintik merah nanah dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh demam. Penyebab herpes adalah virus anggota famili Herpertoviridae. Virus herpes menyerang kulit dan selaput lendir.
Ada tipe virus herpes yang hanya menyerang membran mukus di mulut dan bibir. Selain itu, ada pula tipe herpes yang hanya menyerang alat genital sehingga menyebabkan sakit pada alat kelamin. Virus memasuki tubuh melalui luka kecil dan bersarang di tubuh secara permanen. Oleh karena itu, herpes dapat kambuh sewaktu-waktu, biasanya jika seseorang sedang stres dan daya tahan tubuhnya menurun.
·      Cacar air
Cacar air disebabkan oleh Varicella zoster virus. Virus ini hanya menyerang kulit. Gejala yang ditimbulkan berupa demam, sakit kepala, serta timbul bintik kemerahan berisi cairan di kulit.
·      Kanker
Virus ada juga yang menyebabkan kanker, misalnya T-cell leukemia penyebab kanker pada sel darah putih. Selain itu, ada juga virus papilloma yang menyebabkan penyakit kanker pada genital.
·      Polio
Virus yang menyebabkan polio hanya menyerang sel saraf. Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman, atau melalui udara pernapasan. Kemudian, virus ini berkembang di jaringan getah bening saluran pencernaan dan memasuki kelenjar getah bening. Virus ini lalu masuk ke peredaran darah menuju sumsum tulang dan otak. Akhirnya, virus ini merusak sel saraf dan dapat mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian.

2)   Virus yang Menyerang Tumbuhan
Virus yang menyerang tumbuhan dapat mengenai bagian daun, buah, dan batang. Virus biasanya menyerang tumbuhan berbunga. Virus yang menyerang tumbuhan ini dapat mengakibatkan kematian. Cara virus masuk ke dalam bagian tubuh tumbuhan, misalnya pada bagian daun, yaitu dengan bantuan serangga. Virus masuk pada saat serangga memakan daun. Virus ini tidak dibawa oleh serangga, tetapi melalui udara. Virus dapat masuk setelah dinding sel pada daun rusak karena dimakan serangga.

Dalam dunia pertanian, antara lain: 
·      Mosaik; Penyakit yang menyerang tomat, kentang, dan tembakau. Penyakit ini menyebabkan daun menjadi berbintik-bintik kuning. Disebabkan olehTobacco Mosaic Virus (TMV).
·      Tungro; Penyakityang menyerang padi dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Penyebabnya adalah virus tungro, melalui gigitan wereng cokelat atau hijau, menyerang tanaman padi.
·      CVPD (Citrens Vien Phloem Degeneration); menyerang tanaman jeruk.
·      Yellow; menyerang tanaman aster.
·      TYMV (Turnip Yellow Mozaic Virus), menyebabkan daun menggulung pada lobak dan kapas.
·      Viroids menyerang pada tanaman kelapa.
·      Kanker pada tanaman jeruk yang disebabkan oleh Citrus PVD (CPVD).

     Dalam dunia peternakan, antara lain :
·        Penyakit tetelo atau New Castle Disease ( NCD ) yang menyerang sistem saraf unggas (ayam, itik).
·        Penyakit kuku dan mulut atau Foot and Mouth Disease yang menyerang organ kuku dan mulut hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau dan kuda.
·        Penyakit flu burung yang menyerang sistem pernapasan ternak unggas.

3)   Virus yang Menyerang Hewan
Banyak penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus. Beberapa jenis virus yang menyerang hewan mengakibatkan kematian. Virus yang menyerang hewan ini dapat juga menyerang manusia. Misalnya, virus rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing.
·         Rabies merupakan virus yang menyerang sel saraf menyebabkan hewan takut air dan menyebabkan hewan tersebut menjadi agresif. Virus ini menyerang hewan seperti anjing, kucing, dan monyet. Akan tetapi, virus ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus ini. Hal ini menyebabkan peradangan pada otak sehingga sel saraf terganggu. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus.Virus rabies yang menyerang saraf.
·      Penyakit kuku dan mulut; Penyakit yang menyerang ternak dan disebabkan oleh virus. Virus Coxsachie adalah penyebab penyakit ini. Hewan ternak yang terjangkit penyakit ini memiliki ciri, air liur yang banyak, demam dengan suhu badan yang tinggi, dan banyak keluar lendir di hidungnya .
·      Virus yang Menguntungkan
Namun demikian, tidak berarti bahwa virus hanya memiliki peran yang merugikan. Dengan kemajuan bioteknologi dan rekayasa genetika, ilmuan telah dapat memanfaatkan virus untuk tujuan yang menguntungkan manusia. Misalnya, untuk penghasil vaksin. Virus juga dapat dimanipulasi agar membawa gen untuk suatu sifat yang menguntungkan (misalnya gen yang menghasilkan antitoksin) (ibit, 2006, 206).
1.         Mempercantik warna dan corak bunga tulip
Jenis-jenis tulip yang sudah dikenal sejak zaman dulu mempunyai motif garis-garis, "coretan kuas," atau "jilatan api" atau mempunyai warna lain pada bagian-bagian tertentu daun bunga, sedangkan jenis-jenis yang lebih baru mempunyai pola aneka warna pada daun bunga. Sentuhan warna lain pada warna dasar bunga tulip disebabkan perubahan pegmen di bagian atas dan bagian bawah bunga.
Infeksi virus mosaik yang dibawa serangga sejenis kutu menyebabkan terjadinya jenis tulip langka dengan motif indah seperti coretan kuas yang diburu orang Belanda sewaktu demam bunga Tulip mania. Virus mosaik menyebabkan tanaman tulip menderita dan mati perlahan-lahan, walaupun bunga yang dihasilkan menjadi sangat indah. Sekarang ini, virus mosaik dapat dikatakan sudah hampir musnah dari ladang-ladang bunga tulip.
2.         Membuat Antitoksin
Salah satu fase daur hidup virus adalah fase penggabungan. Pada fase ini, DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri, sehingga di dalam DNA bakteri terkandung profag (DNA virus). Dengan kata lain, di dalam bakteri terkandung materi genetic virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur ada yang terbawa DNA virus. Misalnya di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri pertama. Apa bila virus ini menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka di dalam DNA bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
DNA adalah materi genetic yang dapat menentukan sifat makluk hidup. Jika DNA berubah, maka sifat makluk hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini jika di dalam bakteri kedua terdapat DNA virus dan DNA bakteri pertama maka sebagian sifat bakteri pertama dapat dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri kedua memiliki sebagian sifat bakteri pertama.
Melihat kasus lisogenik ini, para ilmuan berpikir, bagaimana kalau di dalam DNA virus sebelumnya digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan, sehingga sifat menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang terinfeksi. Sebagai contoh, ke dalam DNA virus disambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin(pelawan penyakit). Selanjutnya oleh virus lisogenik gen tadi disambungkan ke sel bakteri. Kemudian sel bakteri kini membuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin dengan kata lain, balteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus-menerus membelah diri, berarti setiap sel bakteri baru mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi antitoksin. Antitoksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan digunakan untuk pelawan penyakit pada manusia.
3.         Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang bakteri patogen. Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri pathogen, maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyebab penyakit difteri dan bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika di dalam DNA-nya tersambung oleh profage. 
4.         Membuat Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin. Vaksin adalah pathogen yang telah dilemahkan, sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika pathogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi anti bodi bagi pathogen terse.

III
KESIMPULAN

            Virus merupakan parasit obligat yang memiliki ciri hanya dapat hidup pada sel inang. Struktur virus terdiri dari kepala dan ekor. Selubung virus terdiri dari kumpulan protein yang di sebut kapsid. Peranan virus dalam kehidupan memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari virus itu sendiri diantaranya untuk mempercantik warna dan corak bunga tulip, membuat antitoksin, melemahkan bakteri, dan  membuat vaksin. Sedangkan kerugiannya yaitu menimbulkan berbagai macam penyakit pada hewan, manusia, dan tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. (Eng) Sukma Nuswantara M.Phill, Asri Peni Wulandari Ph.D, Sinta Sasika Novel, S.Si. 2010. Kamus Saku Biologi Molekuler. Jakarta : TIM.
Huki, Lucy. 2013. Peranan Virus dalam Kehidupan. (Online)
Tersedia di : http://blogbelajar-pintar.blogspot.com/2013/02/peranan-virus-dalam-kehidupan-manusia.html
       (diakses pada tanggal 04 April 2013)
Pelczar dan Chan. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.
Biologi, Belajar. 2009. Peranan Virus. (Online)
Tersedia di : http://kedaibio.blogspot.com/2009/11/peranan-virus.html
(diakses pada tanggal 04 April 2013)

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar