Etika
Politik dan Ideologi Nasional
Tragedi
Trisakti 12 Mei 1998
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pendidikan
Pancasila bukan hanya merupakan teori-teori yang dapat di berikan melalui
pengajaran atau pemberian materi yang hanya sekedar diberikan di setiap lembaga
pendidikan atau sekolah-sekolah, namun bagaimana konsep-konsep yang ada dapat
diimplementasikan sebagai suatu tindakan dan perilaku yang dapat dikaji dan
ditelaah mengenai suatu fenomena yang ada dalam masyarakat.
Sebagaai
mahasiswa tentunya kita dapat lebih tanggap dan kritis terhadap permasalahan
dan fenomena yang ada pada masyarakat.Dengan pengkajian studi kasus ini
diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mengerti bagaimana pancasila bisa
diimplementasian dalam bentuk prilaku moral dan etika.
Tragedi
trisakti merupakan suatu tindakan bagaimana mahasiswa bertindak kritis dengan
permasalahan pemerintahan pada saat itu, bagaimana etika politik serta ideologi
nasional yang sudah rapuh.
1.2
Masalah
·
Apa yang menyebabkan
tragedi trisakti dapat terjadi ?
·
Mengapa adanya peran
mahasiswa pada saat itu ?
·
Bagaimana peranan
Pancasila sebagai etika politik pada saat itu ?
·
Apakah tragedi trisakti
merupakan prilaku yang merujuk pada ideologi nasional ?
II
KASUS
Tragedi
Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada
saat demonstrasi menuntut Soehartoturun dari jabatannya. Kejadian ini
menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta
puluhan lainnya luka.
Mereka
yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana,
Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di
dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala,
leher, dan dada.
Latar belakang dan kejadian
Ekonomi
Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial
Asia. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke gedung DPR/MPR,
termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.Mereka melakukan aksi damai dari kampus
Trisakti menuju gedung DPR/MPR pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat
oleh blokade dari Polri--militer datang kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba
bernegosiasi dengan pihak Polri.
Akhirnya,
pada pukul 17.15 para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya
aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah
mahasiswa. Para mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar berlindung
di universitas Trisakti. Namun aparat keamanan terus melakukan penembakan.
Korban pun berjatuhan, dan dilarikan ke RS Sumber Waras.
Satuan
pengamanan yang berada di lokasi pada saat itu adalah Brigade Mobil Kepolisian
RI, Batalyon Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan Udara
Kostrad,Batalyon Infanteri 202, Pasukan Anti Huru Hara Kodam seta Pasukan
Bermotor. Mereka dilengkapi dengan tameng, gas air mata, Styer, dan SS-1.
Pada
pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak dan satu orang
dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah
menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru
tajam.
Kejatuhan
perekonomian Indonesia sejak tahun 1997 membuat pemilihan pemerintahan
Indonesia saat itu sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi bangsa ini supaya
dapat keluar dari krisis ekonomi. Pada bulan Maret 1998 MPR saat itu walaupun
ditentang oleh mahasiswa dan sebagian masyarakat tetap menetapkan Soeharto
sebagai Presiden. Tentu saja ini membuat mahasiswa terpanggil untuk
menyelamatkan bangsa ini dari krisis dengan menolak terpilihnya kembali
Soeharto sebagai Presiden. Cuma ada jalan demonstrasi supaya suara mereka
didengarkan.
Demonstrasi
digulirkan sejak sebelum Sidang Umum (SU) MPR 1998 diadakan oleh mahasiswa
Yogyakarta dan menjelang serta saat diselenggarakan SU MPR 1998 demonstrasi
mahasiswa semakin menjadi-jadi di banyak kota di Indonesia termasuk Jakarta,
sampai akhirnya berlanjut terus hingga bulan Mei 1998. Insiden besar pertama
kali adalah pada tanggal 2 Mei 1998 di depan kampus IKIP Rawamangun Jakarta
karena mahasiswa dihadang Brimob dan di Bogor karena mahasiswa non-IPB ditolak
masuk ke dalam kampus IPB sehingga bentrok dengan aparat. Saat itu demonstrasi
gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tingi di Jakarta merencanakan untuk
secara serentak melakukan demonstrasi turun ke jalan di beberapa lokasi sekitar
Jabotabek.Namun yang berhasil mencapai ke jalan hanya di Rawamangun dan di
Bogor sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan puluhan mahasiswa luka
dan masuk rumah sakit.
Setelah
keadaan semakin panas dan hampir setiap hari ada demonstrasi tampaknya sikap
Brimob dan militer semakin keras terhadap mahasiswa apalagi sejak mereka berani
turun ke jalan. Pada tanggal 12 Mei 1998 ribuan mahasiswa Trisakti melakukan
demonstrasi menolak pemilihan kembali Soeharto sebagai Presinden Indonesia saat
itu yang telah terpilih berulang kali sejak awal orde baru. Mereka juga
menuntut pemulihan keadaan ekonomi Indonesia yang dilanda krisis sejak tahun
1997.
Mahasiswa
bergerak dari Kampus Trisakti di Grogol menuju ke Gedung DPR/MPR di Slipi.
Dihadang oleh aparat kepolisian mengharuskan mereka kembali ke kampus dan sore
harinya terjadilah penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Penembakan itu
berlansung sepanjang sore hari dan mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti meninggal
dunia dan puluhan orang lainnya baik mahasiswa dan masyarakat masuk rumah sakit
karena terluka.
Sepanjang
malam tanggal 12 Mei 1998 hingga pagi hari, masyarakat mengamuk dan melakukan
perusakan di daerah Grogol dan terus menyebar hingga ke seluruh kota Jakarta.
Mereka kecewa dengan tindakan aparat yang menembak mati mahasiswa. Jakarta
geger dan mencekam.
(Kompas, 16 November
1998 dikutip dari www.kompasiana.com).
III
ANALISIS
KASUS
Pada masa pemerintahan Presiden
Soeharto, terjadinya keadaan krisis pangan
yang membuat mahasiswa gencar melakukan demonstrasi dengan kurang
setujunya akan pemerintahan kembali oleh presiden Soeharto.
Bagaimana suatu upaya mahasiswa yang
pada saat itu lebih meneriakan sebagai agen pengubah bangsa mencoba
merealisasikan pendapat yang mereka punya dengan ketidakpuasan akan rezim
pemerintahan presiden Soeharto.Krisis yang terjadi dianggap adanya pemerintahan
yang dilakukan untuk kepentingan salah satu pihak semata.
Penembakan yang dilakukan oleh aparat
keamanan dinilai telah menyalahi aturan dan hukum mengenai HAM tentang
bagaimana hak mengemukakan pendapat.Pemerintahan yang ada dianggap telah
menyalahi konsep-konsep Pancasila yang telah dituangkan dalam supremasi hukum
yang kurang sesuai dengan Ideologi bangsa Indonesia, nilai hak asasi yang telah
ditinggalkan serta adanya pelanggran HAM.tindakan yang dilakukan pemerintahahan
saat itu telah menyalahi bagaimanan etika politik yang tidak sesuai dengan
Pancasila.
Peranan pancasila dalam suatu etika
politik yang telah ditinggalkan oleh para penguasa bangsa menimbulkan reaksi
terhadap masyarakat terutama mahasiswa yang lebih kritis akan perkembangan dan
sosialita yang terjadi pada masyarakat padahal pada era orde baru digencarkan
P4 yaitu pendidikan serta pengamalan pancasila namun tindakan nyata dari para pemimpin
angsa yang merupakan cerminan bangsanya sendiri tidak diperlihatkan.
Salah
satu fungsi ideologi ialah membentuk identitas atau ciri suatu kelompok atau
bangsa.Ideologi pancasila berfungsi mempersatukan sesama sesuai dengan semboyan
pancasila bhineka tunggal ika
(berbeda beda tapi satu).Dalam hal ideologi juga berfungsi untuk mengatasi
berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial.Ideologi berfungsi
sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai
perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan
dengan memenyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman.
Sebagai
ideologi dan dasar negara, Pancasila
mempunyai fungsi sebagai acuan bersama yang berarti bahwa segenap golongan dan
kekuatan yang ada di Indonesia ini sepakat untuk menjaga, memelihara, dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan bingkai pancasila,
Implementasiaan pancasila harus bisa diikuti oleh semua pihak termasuk para
mahasiswa yang dalam mengemukakan pendapat harus sesuai dengan ketentuan yang
telah diatur dalam undang-undang tidak bersikap anarkisme.
Perilaku
politik para pemegang kekuasaan yang mengingkari Pancasila tersebut akhirnya
berpengaruh pada rentannya elemen bangsa dibawahnya untuk melaksanakan Pancasila
secara murni dan konsekuen.Akibatnya
Pancasila mulai ditinggalkan, tidak lagi difungsikan sebagai wacana,
baik dalam forum diskusi, sarasehan, seminar maupun dalam program-program
pemerintah.
Bahkan
di lingkungan perguruan tinggi pernah adnaya penghapusan materi Pancasila. Sehingga menyebabkan munculnya ego
kedaerahan dan primordialisme sempit.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa Pancasila seolah-olah tidak lagi
memiliki kekuatan untuk dijadikan paradigma dan batas pembenaran dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam perkembangannya, gerakan reformasi yang sebenarnya amat
diperlukan, tampak tergulung oleh derasnya arus eforia kebebasan.
Sehingga
sebagian masyarakat seperti lepas kendali dan tergelincir ke dalam perilaku
yang anarkis, timbul berbagai konflik
sosial yang tidak kunjung teratasi, dan bahkan di berbagai daerah timbul
gerakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI. Bangsa Indonesia sampai saat ini terus
dilanda krisis multidimensional di segenap aspek kehidupan, sehingga terjadi
krisis moral yang mengarah pada demoralisasi.
Sejak
awal pembentukan, ideologi Pancasila merupakan ideologi dari, oleh dan untuk
bangsa Indonesia. Pancasila yang
merupakan falsafah dan pandangan hidup bangsa secara operasional dijadikan
ideologi bangsa Indonesia.
Nilai-nilai
yang telah disepakati bersama tersebut mewajibkan bangsa Indonesia dengan
segala daya dan upaya untuk mewujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi nyata
serta menghindari pemikiran dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai
dasar.Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki keterbukaan, keluwesan yang
harus diterima dan dilaksanakan oleh seluruh
golongan yang ada di Indonesia.Apabila adanya kesadaran dan
pengimplementasiian yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila kasus tragedi Trisakti seharusnya tidak terjadi dan bangsa Indonesia lebih
bisa mengemukakan secara damai, rasional dan tertib serta bisa
mengimplementasikan sesuai dengan hakikat cita-cita bangsa Indonesia.
IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
diambil dari pengkajian kasus yang didiskusikan
ialah :
·
Tragedi Trisakti
merupakan adanya tindak demonstrasi oleh para mahasiswa untuk mengemukakan
pendapat akan ketidakpuasan kepemimpinan yang dinilai telah bertindak
sewenang-wenang akan kepemimpinan yang dikhususkan akan kepentingan secara
sepihak.
·
Peranan mahasiswa pada
saat itu merupakan suatu bentuk kepedulian terhadap bangs akan krisis dan
pemerintahan Negara yang sedang terjadi, mahasiswa berusaha menyampaikan
pendapat namun cara yang dilakukan dinilai salah dengan tindakan merusak dan
anarkisme sehingga dianggap dapat mengancam pertahanan nasional pada saat itu.
·
Kurang kuatnya pancasila
sebagai supremasi hukum yang telah ditinggalkan bahkan dilupakan saat itu
menimbulkan aparat militer dan polisi hanya menjadi sebuah alat bagi para
penguasa atau pemimpin bangsa untuk menjalankan pemerintahan yang ada.
·
Kedudukan MPR yang
seharusnya dapat menjalankan dan membatasi pemerintahan sesuai dengan
kaidah-kaidah pancasila tidak mengacu pada asas dan hak yang telah diatur dalam
pancasila terutama adnya pelanggaran HAM.
·
Tragedi trisakti dapat
dikatakan suatu reformasi pada sistem pemerintahan saat itu yang telah dianggap
tidak sesuai dengan ideologi yang ada bukan merubah ideology yang ada.
·
Pada sistem
pemerintahan yang ada munculnya demokrasi atau kebebasan dalam mengemukakan
pendapat dalam politik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Attamimi, Hamid S,
“Pancasila sebagai Cita
Hukum” dalam Oetojo Usman
dan Alfian (Ed.), 1991, Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan
Bermasyara-kat, Berbangsa dan Bernegara, Jakarta : BP 7.
Latif,
Yudi, 2011, “Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas
Pancasila”, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sumber Internet :
http://www.kompaisana.com/Penembakan
4 orang mahasiswa trisakti untuk perubahan bangsa (04 November 2012)
0 comments:
Posting Komentar