F Mengenal Tradisi Sunda Mapag Penganten yang Populer di Tanah Jawa Barat - galihghungs blog

Mengenal Tradisi Sunda Mapag Penganten yang Populer di Tanah Jawa Barat


Jawa Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang masih cukup kuat memegang tradisinya. Didominasi oleh masyarakat Sunda, tradisi yang dilakukan di Jawa Barat biasanya diaplikasikan ke berbagai aspek mulai dari kehidupan sehari-hari sampai yang sakral seperti pernikahan.
Khusus dalam pernikahan, ada berbagai kegiatan adat yang harus dilalui oleh pengantin dan setiap kegiatan adat yang dilakukan memiliki arti tersendiri. Salah satu prosesi yang biasanya dilalui oleh para mempelai adalah tradisi Mapag Pengantin.

Sekitar tahun 1920-an tradisi upacara perkawinan adat Sunda masih terdapat di Pendopo Kabupaten. Tata cara dan pelaksanaan upacara perkawinan tersebut umumnya mengikuti adat kebiasaan yang diwariskan nenek moyang. Setelah menyelesaikan beberapa tahapan upacara ini, pada tahap selanjutnya yang paling puncak yaitu sebelum pelaksanaan akad nikah, disajikan lebih dulu upacara penyambutan calon pengantin pria yang diadakan dalam bentuk arak-arakan. Wahyu Wibisana membenarkan, semenjak tahun 1920-an penyambutan pengantin telah ada di Kadaleman dengan diiringi pertunjukan karawitan dan tari baksa.

Dalam perkembangan selanjutnya upacara perkawinan adat Sunda dilaksanakan di luar pendopo kabupaten, dan sejak saat itulah muncul beberapa model upacara prosesi mapag panganten.
Begitu pula media tari muncul dari upacara mapag panganten diawali oleh R.Rahmat Sukma Saputra mantan Kepala Urusan Kebudayaan Jawa Barat, yang juga seorang penari tayub pada tahun 1960-an. Beliau telah menciptakan bentuk prosesi Mapag Panganten, yaitu ketika calon pria datang ke calon pengantin perempuan disambut dengan gending gamelan degung kemudian lengser, penari gulang-gulang, penari payung, dan terakhir penari baksa. Semua pelakunya adalah laki-laki (Wawancara, Moch.A’im Salim 10 juni 2005, dalam Riyana; 2012:82)

Prosesi yang satu ini merupakan prosesi yang dilakukan sebelum pengantin naik ke pelaminan. Biasanya dalam pernikahan, tradisi Mapag Pengantin adalah salah satu yang paling banyak dilihat oleh tamu undangan yang datang.

Bukan hanya sekadar tradisi saja, seperti yang saya bilang di atas bahwa tradisi Mapag Pengantin tentu memiliki arti tersendiri. Selain itu ada tata cara untuk menggelar prosesi yang satu ini. Lantas apa sebenarnya tradisi Mapag Pengantin itu?
Tradisi Mapag Penganten adalah sebuah istilah yang ada di dalam Bahasa Sunda. Artinya cukup sederhana yaitu Menjemput Pengantin. Untuk melalui proses ini biasa ada beberapa orang tambahan selain sanak keluarga yang ikut serta.
Dalam prosesi ini hadir juga sosok bernama Ki Lengser yang biasanya memiliki penampilan seperti orang tua dengan pakaian khas Sunda. Ki Lengser ini nantinya akan berperan sebagai penyambut utama plus menjadi sosok yang mengantarkan pengantin ke pelaminan.
Dalam praktiknya, Ki Lengser biasanya ditemani dengan satu orang lagi yang memiliki fungsi untuk mendampingi pengantin. Umumnya, pendamping ini akan memayungi pengantin yang menikah.

Selain Ki Lengser dan asistennya, prosesi Mapag Penganten biasanya juga melibatkan para penari. Nah, penari ini biasanya akan menarik sesuai dengan irama musik yang ada. Bicara soal musik, prosesi Mapag Penganten dari awal hingga akhir akan diiringi oleh pemain musik degung Sunda.
Di era modern seperti sekarang biasanya musik degung Sunda diganti dengan rekaman untuk menghindari biaya yang mahal jika menggunakan pemain degung asli.

Prosesi Mapag Pengantin memiliki tujuan untuk menjadikan pengantin sebagai raja serta ratu sehari sehingga harus disambut dan diperlakukan lebih baik dari biasanya. Hal itulah yang membuat tradisi Mapag Pengantin sangat ramai.
Tradisi tersebut meskipun simpel, namun menjadi salah satu tradisi unik yang tidak boleh dilewatkan untuk dilihat. Salah satu yang menarik adalah Ki Lengser terkadang membawa kejenakaan untuk membuat prosesi ini terlihat lebih cair.
Dalam penerapannya pun Mapag Pengantin memiliki berbagai macam terapan yang berbeda-beda tergantung pada variasi yang diminta oleh pengantin yang melangsungkan pernikahan.

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar