F Motivation Story : Pensil dan Penghapus - galihghungs blog

Motivation Story : Pensil dan Penghapus

Kisah percakapan ini saya dapatkan dari inspirator saya.
Semoga bisa
mengambil hikmahnya...

Pensil    : Maafkan aku...
Penghapus : Maafkan untuk apa? Kamu tidak melakukan kesalahan apa-
apa.
Pensil    : Aku minta maaf karena telah membuatmu terluka. Setiap kali aku
melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya.
Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan
sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap
saat.
Penghapus : Hal itu benar. Namun aku sama sekali tidak merasa
keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku
tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan.
Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan
menggantikan diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan
perananku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihatT dirimu bersedih

Saya menemukan kisah percakapan antara si pensil dan si penghapus
sungguh inspiratif.Orang tua kita layaknya si penghapus sedangkan kita layaknya si pensil.
Mereka (Orang tua) selalu ada untuk anak-anak mereka, memperbaiki
kesalahan anak-anaknya.
Terkadang, seiring berjalannya waktu Mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(Dalam hal ini, maksudnya bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang
baru (Suami atau Istri), Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia
atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu
merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir
ataupun sedih.
Hingga saat ini, saya masih selalu menjadi si pensil..Dan hal itu sangat
menyakitkan diri saya untuk melihat si penghapus atau orang tua saya
semakin bertambah “kecil” dan “kecil” seiring berjalannya waktu. Dan saya
tahu bahwa kelak suatu hari, yang tertinggal hanyalah “serutan” si
penghapus dan segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki
bersama mereka..

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar