Penerapan
Turunan Dalam Bidang Peternakan
1. Untuk
menentukan masa pertumbuhan ternak
Salah satu aplikasi diferensial dalam ilmu peternakan,
yaitu pada laju pertumbuhan ternak.Laju pertumbuhan merupakan fungsi linier
sigmoid yaitu penambahan bobot badan (berat) berbentuk huruf S, pada awalnya
bergerak lambat kemudian cepat dan akhirnya melambat lagi, atau bisa konstan.
Pada masa menjelang dewasa (pubertas), ternak ada
dalam masa akselerasi yaitu ketika pertumbuhan dalam masa pertumbuhan yang
cepat.Masa akselerasi baik digunakan untuk masa penggemukan terutama pada
ternak yang diambil dagingnya.
Sehingga dengan kurva pertumbuhan yang telah dibuat
peternak dapat menentukan masa dimana ternak dapat mengonsumsi pakan lebih
banyak dan dapat diserap baik oleh tubuh.Sehingga dapat menghasilkan efisiensi
pakan dan penambahan bobot badan yang signifikan.
2. Untuk
menentukan nilai maksimum dan minimum suatu permasalahan.
Dalam
bidang peternakan pastinya para peternak ingin bisa mendapatkan hasil maksimum
dengan proses yang minimum.Contohnya dalam penentuan FCR (Feed Convensi Ratio)
yaitu ketika ditentukan berapa banyak ransum yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
1 kg berat badan.
Sesuai dengan teorema nilai ekstremum, suatu fungsi
yang kontinu pada interval tertutup haruslah memiliki nilai-nilai minimum dan
maksimum. Jika fungsi tersebut diturunkan, nilai minimal dan maksimal dapat
terjadi pada titik kritis atau titik akhir.
Maka kita dapat menentukan FER (Feed Eficiency Ratio)
yaitu efisiensi pemberian ransum yang lebih sedikit, namun kita bisa menjual
dengan harga yang sama sehingga didapatkan keuntungan yang lebih besar.
3. Untuk
membantu dalam Ekonomi Peternakan
Untuk
memproduksi dan memasarkan hasil ternak, sebelumnya peternak harus dapat
menentukan harga jual dan laba yang diinginkan sehingga dapat memperoleh
keuntungan.
Misalnya peternak mampu menghasilkan hasil ternak
dengan ketentuan harga beli bibit dan ketentuan pakan yang telah dihitung
biayanya atau FCR nya.Maka dalam perumusan harga jualnya bergantung pada harga
bibit dan biaya pakan yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan ternak
tersebut.
Maka dengan
pembuatan turunan kita dapat menentukan nilai harga jual ternak serta dapat
membandingkan dengan nilai harga jual pada pasar sehingga dapat dibuat
perbandingan dalam biaya serta keuntungan yang diperoleh.
Secara garis besarnya, aplikasi kalkulus diferensial
meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan, kemiringan suatu kurva, dan
optimalisasi.Sedangkan aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan
kurva minimum.
Contoh
Soal
Kurva pertumbuhan sapi potong Hereford mengikuti model
y = a(x+1)b Ketika dimulai dari umur 7 bulan atau milai pada masa post weaning
growth.
Bila a = berat
awal sebesar 50 kg ;
b = koefisien pertumbuhan / ADG sebesar 2 kg/hari;
y = berat badan;
x = umur dalam hari.
1. Berapa bobot badan setelah 7 bulan ?
y=a(x+1)b
Kecepatan pertumbuhan: y’ = dy = ab(x+1)b‐1
dx
dy = ab
(x+1)b‐1; a=50 ; b=2 ; maka
dx
dy = 50
(2) (7+1)2‐1
dx
= 40 (2) (8)1
= 640 kg
0 comments:
Posting Komentar