F Kisruh Daging Sapi di Negeri ini - galihghungs blog

Kisruh Daging Sapi di Negeri ini

Kisruh Daging Sapi di Negeri ini

Sebenarnya saya sudah lama ingin menulis tentang ini namun baru tergugah kembali untuk menulisnya sekarang, setelah kemarin berdiskusi dengan salah satu pengelola di bale cafe 2.
Kurang lebih inilah salahsatu statement yang diungkapkan olehnya “ engga tahu bunda juga pusing A, harga daging naik, terus mau jual makanan ke mahasiswa harga berapa “
Sementara tau lah harga dibale cafe tuh cukup bersahabat dengan mahasiswa UNPAD…hehe

Balik lagi ke bahasan di awal judul kenapa bisa terjadi suatu prahara harga daging di Indonesia ?

Kenaikan harga sapi di pasaran ini diakibatkan dengan adanya pembatasan kuota import daging serta bakalan dari Australia oleh pemerintah guna mendukung PSDSK 2014 (program swasembada daging sapi dan kerbau 2014) yang nyatanya bukan menimbulkan suatu keleluasaan para peternak lokal guna mencapai swasembada malah terjadinya polemic di negeri ini samai para ibu rumah tangga menjerit dengan keadaan ini.
Kebutuhan daging sapi inilah yang menjadikan adanya kekosongan dan kelangkaan sapi di peternak maupun RPH diikuti berdampak pada depopulasi sapi perah di Indonesia.
Beberapa oknum pelaku ekonomi di negeri ini seakan menutup mata guna mencari kesempatan dalam kisruh yang terjadi.Tanpa melihat indukan sapi betina produktif yang sbenarnya meyalahi aturan akhirnya dipotong juga dengan dalih kebutuhan daging di pasaran sangat tinggi.
Tidak disalahkan bahwa dengan kondisi seperti ini dimana bobot hidup sapi bisa dijual dengan harga 35.000/kg per bobot hidup kita bisa jual dengan harga 95.000/kg per bobot daging.Adanya suatu rentang yang cukup jauh dan bila diakumulasikan bisa menjadi keuntungan yang sungguh luar biasa.
Woooowwww….DEMI TUHAAAAN bisa kaya mendadak nih…..

Tapi adakah yang peduli terhadap nasib masyarakat kecil ?
Kenyataannya harga sapi mahal, apakah peternak kecil menjadi kaya ?

Suatu tujuan dan kebutuhan yang berbeda antara peternak masyarakat dengan industri peternakan…Tetapi kenapa ketika terjadinya pengurangan import bakalan, industri peternakan banyak yang membeli sapi ke peternak kecil dengan harga yang murah karena proporsi serta ADH yang kecil yang selanjutnya akan dilakukan treatment lebih lanjut sehingga bisa dikeluarkan di pasaran dengan harga yang mahal.

Kenapa Australia bisa mengimport sapi ke Indonesia karena para peternak disana didukung dengan suatu sistem yang baik serta adanya perlindungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan.

Apakah Indonesia bisa seperti itu ?
Saya optimis Indonesia bisa, dengan adanya partisipasi semua pihak, mulai dari pemerintah, peternak kecil, industri peternakan serta peranan mahasiswa disini.

Disini saya tidak terlalu membahas mengenai kasus korupsi yang dilakukan salah satu oknum partai yang di “blowup” secara besar-besaran di media, namun jauh dari itu semua masih banyak permasalahan yang harus diperbaiki, bahwa negeri ini membutuhkan orang-orang yang bisa membawa perubahan kearah yang lebih baik.

Cukup sekian tulisan saya ini, semoga bisa menginspirasi kita semua..
Amien…hehe

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar