LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI
Aves
Disusun oleh :
Kelas : C
Kelompok : 1
Hilmi Alarsi 200110120117
Endah Anasiah D 200110120118
Visia Nurul Husna 200110120119
Dina Siti Hajar 200110120120
Andika Hendy Permana 200110120121
Abdus Shobri A 200110120122
Galih Agung Gunawan 200110120123
Veru Fadilah 200110120124
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2012
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mendasari segala aspek kehidupan dimana cabang ilmu pengetahuan yang salah satunya mempelajari tentang hewan, termasuk hewan unggas.Dimana dalam pembelajaran praktikum kali dilakukan pembedahan pada hewan unggas ternak yaitu itik (anas platyrhincos), burung puyuh (coturnix coturnix japonica), ayam broiler (gallus gallus bankiva, dan ayam kampong (gallus domestica).
Dalam pengaplikasiaanya sebagai mahasiswa peternakan, diharapkan mampu mengenal hewan ternak termasuk ungga, karena unggas merupakan salah satu komoditi utama pada bidang peternakan.Mahasiswa peternakan diharapkan mampu mempelajari bagian-bagian unggas serta organ-organnya dimana dapat diterapkan dalam melakukan biosintesis pada ternak,pembibitan serta produksi ternak yang cepat.
1.2 Maksud dan Tujuan
1) Mengetahui Morfologi dan Fisiologi dari unggas
2) Pengetahuan Sistem Pernafasan pada unggas
3) Melihat secara langsung perbedaan sistem urogenitalia pada unggas jantan dan betina
4) Dapat mengetahui perbedaan sistem pencernaan dan sistem eksresi pada unggas
5) Dapat mengetahui dan menjelaskan perbedaan setiap unggas dari itik, burung puyuh, ayam broiler, dan ayam kampung.
1.3 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum pembedahan ikan mas ini dilaksanakan pada :
Hari,Tanggal : Selasa, 16 Oktober 2012
Waktu : 07:30 – 09.30
Tempat : Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Universitas Padjajaran.
III
ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
3.1 Alat
· Papan kayu
· Peralatan bedah
· Pisau
· Plastik
3.2 Bahan
· Burung Puyuh
· Itik
· Ayam Broiler
· Ayam Kampung
3.3 Prosedur Kerja
· Menyediakan alat dan bahan yang digunakan.
· Mengamati Morfologi luar dari ayam, itik, dan burung puyuh
· Hewan yang akan diamati : ayam, itik, burung puyuh terlebih dahulu disembelih sesuai dengan prosedur pemotongan hewan sehingga mudah untuk memudahkan pembedahan.
· Lalu mencabuti bagian dada pada hewan untuk mempermudah dalam pembedahan/section.
· Mengamati bentuk serta fungsi beberapa bagian organ dalam unggas mulai dari sistem peredaran darah, pencernaan, pernafasan, eksresi serta reproduksinya.
· Mencatat serta menanyakan hal yang kurang dimengerti kepada asisten dosen.
· Mendiskusikan pengamatan dengan kelompok dan asisten dosen.
· Menggambar hasil pengamatan berupa morfologi ayam broiler, sistem pernafasan burung puyuh, sistem pencernaan itik, dan sistem reproduksi ayam kampung.
IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Morfologi luar pada ayam broiler (Gallus gallus bankiva)
Gambar 4.1.1 Morfologi luar ayam broiler (Gallus gallus bankiva)
4.1.2 Sistem urogenitalia masculinapada ayam kampung (Gallus domestica)
Gambar 4.1.2 Sistem urogenitalia masculina ayam kampung (Gallus domestica)
4.1.3 Sistem urogenitalia femina pada ayam kampung (Gallus sp.)
Gambar 4.1.3 Sistem urogenitalia femina pada ayam petelur (Gallus sp.)
4.1.4 Tractus respiratorius burung puyuh (Coturnix coturnix japonica)
Gambar 4.1.4 Tractus respiratorius burung puyuh (Coturnix coturnix japonica)
4.1.5 Tractus digestivus dan glandula digestoria itik (Anas platyrhincos)
Gambar 4.1.1 Tractus digestivus itik dan glandula digestoria (Anas platyrhincos)
Gambar 4.1.5 Tractus digestivus dan glandula digestoria itik (Anas platyrhincos)
4.2 Pembahasan
4.2.1 Morfologi luar
Kepala (caput)
1. Rostrum (paruh)
Terdiri dari 2 bagian yaitu maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi sebagai pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya.
2. Nares (lubang hidung)
terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.
3. Cera (jengger)
merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
4. Organon Visus (mata)
Organ penglihatan pada ayam relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar. Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi mata.
5. Porus acustic externus
terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.
Collum (cervix)
Terkadang disebut leher dan biasanya ayam mempunyai leher yang sedikit panjang.
Badan (truncus)
Bagian tubuh ayam ditumbuhi dengan banyak bulu yang berguna sebagai pelindung tubuh dan menjaga suhu tubuhnya.
1. Plumae
Terdiri atas bagian-bagian :
o Calamus (quill) adalah tangkai bulu.
o Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya tidak berongga.
o Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.
o Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis.
o Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.
2. Plumulae
Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi, serta barbae yang panjang dan fleksibel.
3. Filoplumae
Berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae.
4. Remiges
Remiges merupakan bagian bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal bulu yang panjang.
5. Tectrices
Tectrices merupakan bagian badan dan hamper ada diseluruh bagian ayam.
6. Parapterium
bulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil dibandingkan dengan bulu tectrices dan terletak di seputaran daerah bahu.
7. Alu Spuria
Berupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada ayam yang baru menetas atau ayam kecil.
Ekor (cauda)
Ayam mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.
1. Rectrices
bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
2. Glandulauropygialis
Semacam tonjolan kecil di bagian bawah badan ayam yang mengeluarkan suatu kelenjar minyak.
Extremitas
Extremitas anterior
Berupa sayap, namun ayam merupakan unggas yang tidak dapat terbang.syap ini skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya.
Extremitas posterior
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia.Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke belakang.berguna sebagai pencengkram pada dahan atau ranting pohon.
4.2.2 Sistem urogenitalia masculine pada ayam kampung
1. Testis
Testis berjumlah sepasang terletak pada bagian atas di abdominal kearah punggung pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang. Pada unggas testis tidak seperti hewan lainnya yang terletak di dalam skrotum.Fungsi testis menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut sperma.
2. Epididimis
Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis. Berfungsi sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal menuju ductus deferens.
3. Ureter
Ureter erjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka
4. Vas deferens
Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada ayam jantan tua tampak berkelok-kelok. Letak ke arah kaudal, menyilang ureter dan bermuara pada kloaka sebelah lateral urodeum.
5. Ginjal
Ginjal merupakan bagian dari organ ayam yang berguna pada sistem eksresi.
6. Cloaca
Cloaca berfungsi sebagai sistem eksresi dan sekresi pada ayam, selain itu pada betina cloaca berfungsi sebagai saluran dikeluarkannya telur.
4.2.3 Sistem urogenitalia femina pada ayam petelur
· Ovarium
Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur (folikel).
1. Sel telur kecil
Ialah sel telur yang umurnya masih muda atau belum berkembang berjumlah bisa mencapai puluhan dalam satu induk ayam.
2. Sel telur Matang
Sel telur yang telah matang dan siap melalui tahap selanjutnya yaitu pembentukan putih telur dan cangkang.proses pembentukan telur lebih kurang selama 25 jam.
3. Stigma
Stigma merupakan pembuluh darah yang terdapat pada kuning telur dan berwarna merah.
· Oviduct
Tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Pada unggas umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter.
1. Ostium
Lapisan berbentuk seperti mulut yang berlubang berfungsi sebagai penangkap kuning telur yang telah matang.terletak berdekatan dengan infundibulum.
2. Infundibulum
Panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.
3. Magnum
Bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.
4. Isthmus
Mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.
5. Uterus
Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
6. Vagina
Bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan kutikula. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan (/oviposition/) dan 30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi.
7. Cloaca
Merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang
4.2.4 Tractus respiratorius pada burung puyuh
1. Nares anteriores
Terdapat dua lubang hidung yaitu lubang hidung luar dan dalam. Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang. Sedangkan lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut.
2. Glottis
Terlatak tepat di belakang pangkal lidah dan melanjutkan ke caudal, berguna sebagai katup antara larynx dan pharynx.
3. Larynk
Larynk merupakan saluran batang tenggorokan yang menuju saluran pernafasan atau paru-paru disokong oleh cartilago cricodea dan cartilago arytenoidea yang berjumlah sepasang. Tersusun dari lingkaran tulang rawan.
4. Trachea
Trachea tersusun atas tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Siring memiliki selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika ada udara yang lewat.
5. Syrinx
Syrinx yaitu alat suara pada burung. Terdapat pada bifurcatio trachea, tersusun dari beberapa annulus trachealis yang paling caudal dan annulus bronchialis yang paling cranial.dan akan menghasilkan bunyi jika ada udara yang lewat.
6. Bronchus
Percabangan trachea ke kanan dan kiri, disebut bronchus dexter dan sinister. Tempat percabangan branchia atau bifurcatio trachea.
7. Bronchi
Bronchi merupakan percabangan dari bronchus.Dimana bronchi ini masih terbagi kedalam bronchi lateralis yang masing-masing akan terbagi lagi menjadi parabronchi.
8. Pulmo
Terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang, melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo ini dibungkus oleh selaput yang kita sebut pleura. Berwarna merah muda berupa spons menempel pada dinding dorsal thorax.
9. Saccus pneumaticus
merupakan kantong-kantong hawa tonjolan dari pulmo berguna untuk bernapas saat terbang, membantu memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring.
4.2.5 Tractus digestivus pada itik
1. Paruh
Ayam tidak mempunyai bibir, lidah, pipi dan gigi sejati, bagian mulut atas dan bawah tersusun atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah mulut dihubungkan ke tengkorak dan berfungsi seperti engsel (North, 1978).
2. Lingua
Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah ke depan. Bentuk seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke oeshopagus sewaktu lidah digerakkan dari depan ke belakang. Lidah berfungsi untuk membantu menelan makanan. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai pelumas makanan untuk mempermudah masuk ke oesophagus.
3. Pharynx
Pharynx merupakan saluran yang berbentuk seperti corong, terletak pada batang tenggorokan dan dipisahkan oleh glottis antara pharynx dan larynx.
4. Ingluvies
Ingluvies/Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan perbesaran dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop berfungsi menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum masuk ke proventriculus.
5. Esophagus
Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian atas dan proventriculus bagian bawah.
6. Proventriculus
Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya pencernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klorida, pepsin dan getah lambung yang berguna mencerna protein.
7. Ventriculus
Ventriculus/Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan bawah. Bagian atas lubang pemasukkan berasal dari proventriculus dan bagian bawah lubang pengeluaran menuju ke duodenum.Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya, apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka empedal akan kecil.
8. Duodenum
Duodenum berbentuk mirip huruf U.Dimana pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik yang berupa enzim amilase, lipase dan tripsin.
9. Intestinum tenue
Usus kecil memanjang dari ventriculus sampai usus besar dan terbagi atas tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum.Terdapat selaput mukosa pada dinding usus halus memiliki bentuk yang lembut dan menonjol seperti jari yang berfungsi sebagai penggerak aliran pakan dan memperluas permukaan penyerapan nutrien.
10. Caecum
Ceca terletak diantara usus kecil dan usus besar dan pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja.
11. Rectum
Rectum merupakan bagian diantara usus besar dan cloaca.Usus besar berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter usus kecil dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka.
12. Cloaca
merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur dan juga tempat dikeluarkannya kotoran.dimana ayam mempunyai satu lubang untuk 3 saluran.
V
KESIMPULAN
· Morfologi atau bentuk luar aves pada umunya dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu: bagian kepala (caput), bagian leher (collum), bagian badan (truncus), bagian ekor (cauda) dan extremitas.
· Perbedaan itik dengan ayam, itik tidak mempunyai tembolok atau ingluvies
· Unggas mempunyai tubuh yang ditutupi dengan bulu yang berfungsi sebagai menjaga kehangatan pada tubuhnya.
· Ayam termasuk hewan homoiothermal atau endhothermal yaitu hewan yang panas tubuhnya diatur oleh panas tubuh sendiri.
· Menurut susunan anatominya bulu dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : Plumae, plumulae dan filoplumae.
· Menurut letaknya bulu pada ayam dapat dibedakan menjadi 5 bagian yaitu : Remiges, Rectrices, Tectrices, Parapterium, Ala Spuria.
· Extremitas pada unggas dibedakan menjadi 2 yaitu : extremitas caudalis superius, dan extermitas caudalis inferius.
· Extremitas caudalis inferius pada unggas dibedakan atas tempat hidupnya.untuk unggas air dibedakan dengan membrane digiti yang berguna sebagai selaput renang contoh pada itik.
· Ayam memiliki ingluviesh atau tembolok yang berguna sebagai penyimpanan makanan sementara sebelum dilakukan proses mencerna makanan.
· Pada unggas terdapat perut yang berguna mengeluarkan zat asam dimana pencernaan dilakukan secara kimia didalam proventricullus.
· Unggas memiliki gizzard atu ventricullus yang berguna mencerna makanan yang tidak mampu dicerna oleh proventricullus.besarnya gizzard bisa ditentukan dari makanan yang dimakan.
· Kelenjar-kelenjar pencernaan unggas terdapat pada 2 bagian yaitu : Hepar (hati),dan Pancreas.
· Pada sistem respiratorius unggas, unggas memiliki syrinx yang dapat bersuara ketika udara lewat.
DAFTAR PUSTAKA
P. Sutanto. 2004. Hewan mamalia:Surabaya.Erlangga
Riwanto Prihardi. 2005. Ternak Unggas dan kesehatannya. Rineka Cipta, Jakarta.
McNaughton, S.J and Wolf, L.L. 1979. General Ecology. Second Edition (Ekologi Umum, alih bahasa Pringgo seputro, S dan Srigandono, B). Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
thanks ya
BalasHapusyou are welcome...keep visit up and hope will be give more information..
BalasHapus