RABBANAA INNAKA TA’LAMU MAA NUKHFII WAMAA NU’LINU WAMAA YAKHFAA ‘ALAA ALLAAHI MIN SYAY-IN FII AL-ARDHI WALAA FII ALSSAMAA-I
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. (Ibrahim Ayat : 38)
Menafsirkan ayat itu, sesungguhnya apa yang kita simpan di dalam hati, apa yang kita simpan di dalam lemari rahasia hidup kita, apa yang kita sembunyikan dari orang lain, tetap saja terbuka dihadapan ALLAH YANG MAHA TAHU.
Allah Maha Tahu karena Pengelihatan dan Pendengaran-Nya menembus semua batas. Allah tidak ada yang membatasi dan tidak mungkin bisa dibatasi oleh apapun juga. Ruang dan waktu ada di dalam genggaman kekuasaan-NYA.
ALLAH juga tidak dibatasi oleh masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Allah lah pemilik waktu, oleh sebab itu ketika kita merasakan bahwa masa lalu sudah pernah ada, masa sekarang ini kita jalani dan masa depan belum terjadi maka bagi Allah itu semua tidak berlaku. Bisa jadi waktu Allah itu sekarang saja, tidak ada masa lalu dan masa depan. Terserah pada Allah Yang Maha Berkehendak.
Itu sebabnya waktu Ilahi itu terkesan irasional dan tidak beraturan. Hanya terkesan dalam pandangan manusia biasa, namun pandangan manusia yang sudah mampu berada di maqom khusus, maka waktu Ilahi itu sesungguhnya adalah bentuk dan wujud dari kekekalan NYA.
Muhammad dalam momentum isra’mikraj sudah menyaksikan akhirat melihat adanya neraka dan Surga juga adanya orang-orang di dalamnya. Nabi melompat ke masa depan, setelah pergelaran alam semesta ini berakhir.
Maka, manusia sekarang ini, saya, anda dan semua orang yang saat ini menyadari tulisan ini adalah orde masa lalu dan masa silam dari ALLAH yang Maha aktual, yang tidak pernah ketinggalan kekiniannya, apalagi ketinggalan mode dan zaman.
Kita hakikatnya sudah tidak ada, kita sudah sirna, kita sudah dimakamkan dalam lauh al mahfudz, rekaman yang ada di database kehidupan setiap makhluk.
Kesombongan kita, keserakakan kita, kelupaan kita pada jati diri, kenistaan pilihan hidup kita dan kekotoran/polusi akibat tindakan kita sehari-hari itu sudah selesai. YA ALLAH,…. Masih adakah waktu buat kita untuk memperbaiki diri?
0 comments:
Posting Komentar