Pagi yang cerah di jumat pagi ini...
Musim penghujan yang masih terasa gersang bagi Masyarakat Cianjur Selatan di penghujung bulan Januari..
padahal begitu banyak kawasan di bumi nusantara ini yang tergenang banjir akibat curah hujan yang terus menerus...
di Bandung saja pada hari selasa hujan rintik-rintik mengguyur sepanjang hari muali ari jam 5 shubuh sampai pukul 4 sore masih gerimis tak kian henti..
Cianjur selatan?
ya, kali ini saya sedang berada di Cianjur selatan tepatnya di kawasan wisata pantai Jayanti, Cidaun Cianjur Selatan yang berjarak sekitar 210km dari Kota Bandung
Menapak dan menyusuri pantai Jayanti di pagi hari menjadi penghilang penat dan lelah, setelah malam hari sebelumnya mengendarai si beat merah dengan menempuh ratusan kilo
Sebenarnya perjalanan kami dimulai pada kamis sore pukul 16.00 WIB dengan 3 motor,3 cowo dan 1 cewe, start di pengisian bahan bakar (SPBU) terakhir di Ciwidey sambil kami mengisi bbm hingga full...
Perjalanan kali ini terasa sedikit berbeda karena ini pertama kali saya kesana dengan suasana malam hari...
Perjalanan menyusuri kawasan perkebunan teh Cibuni, lanjut kearah Bale Gede dengan sisi kiri pemandangan kebun teh...
melewati perbukitan kebun teh yang hijau asri memberikan kesegaran baru bagi tubuh ini...
Begitu melewati bale gede agak sedikit sulit karena cuaca mulai menunjukkan gerimis hujan,
tetapi sebaliknya justru air terjun yang biasanya banyak di sekitar jalur naringgul malah kering dan kalaupun ada mungkin intensitasnya kecil....mungkin hari sebelumnya tidak hujan kali ya
Padahal jika kita melewati jalur naringgul ini sangat indah, karena kita dapat melihat banyaknya air terjun di hampir setuap kelokkan...
jadi saya sarankan pagi atau siang jika melewati jalur ini karena akan disuguhi pemandangan air terjun yang menarik.
Warga sekitar menyebut air terjun ini ialah "Curug taneuh beureum" entah apa yang melatar belakanginya, mungkin karena kawasan ini memang mempunyai lapisan tanah yang berwarna merah..
Kawasan naringgul sendiri pada saat ini sedang dilakukan pelebaran dan pembenahan jalan baru...dan hampir 80% telah rampung..
sehingga jalanan sudah cukup enak karena kondisi sudah hotmix, berbeda dengan beberapa tahun kebelakang..
Gerimis hujan semakin besar diikuti mendungnya awan malam dan pepohonan yang tinggi di areal leuweung mangun menambah gelapnya perjalanan kami..
Ditambah lagi Dinda (satusatunya cewe yang ikut) mampu melihat hal-hal aneh yang berada disekitarnya...dan katanya dia sempet berpapasan dan seolah-olah kami ini sedang berada di catwalk yang ditonton ribuan orang...
dimana semua mata tertuju pada kami...
perjalanan malam ini diperparah dengan kondisi jalan yang masih dalam perbaikan...dengan jalanan batu yang dapat membuat kita tersungkur tiba-tiba...bahkan saya sempat tertinggal dari rombongan..
Dan pemimpin rombongan sempat marah besar "kalau kita tidak ada yg boleh tertinggal dan harus terus menempel...TEMPEL...TEMPEL!!!"
karena justru keadaan seperti itulah yang katanya sering dimanpaatkan oleh para "begal" kalau orang Sunda bilang...sehingga terkadang orang paling belakang yang sering menjadi korban...
sehingga walaupun dalam kondisi seperti itu kami coba tetap fokus, karena sedikit saja melakukan kesalahan bisa berakibat fatal, bahkan nyawa bisa menjadi taruhannya.
setelah kurang lebih 2jam perjalanan, tepat pukul 18.30 kami sampai di Alfamart dekat pertigaan antara Cidaun, Naringgul dan arah ke Agrabinta...
disini kami hanya berhenti sesaat saja hanya untuk membeli minuman dan dilanjutkan kembali menuju Jayanti...
sebenarnya perjalana dari sini ke Jayanti sudah dekat hanya butuh 10-15 menit sudah sampai...sehingga kami pelan-pelan saja dalam melajukkan motor..
Kami sudah beberapa kali ke Pantai Jayanti sehingga sudah tidak asing lagi bagi kami mengenai kawasan ini...
langsung menuju penginapan putri yang biasanya menjadi tempat kami menginap dan disini kami biasa juga mendapatkan Diskon haarga sehingga dapat kamar yang lebih murah daripada biasanya...
Kamar No 1.
Ya, inilah kamar yang biasa kami pesan...tahu kenapa?
Pertama, karena kamar ini menghadap langsunng kepantai sehingga kita dapat melihat langsung deburan ombak langsung dari Samudera Hindia...hehe
yang lainnya karena kasur disini bisa dijadikkan 3 kasur sehingga dapat dipakai oleh 6 orang atau lebih...hahaha
dan terkadang kalau kami ingin mengobrol, kami membawa kasur ini keluar dan kami semua tidur diluar sambil bercengkrama...
inilah kenpa kami menyewa kamar ini karena 1 cewe bisa memakai satu kasur dan yang lainnya bisa dipakai bersama...(Kita gak ngelakuin apa apa kok walaupun sekamar)
walaupun kawasan pantai jayanti diketahui orang sebagai kawasan semi prostitusi...itulah yang sedikit disesalkan warga sekitar karena menjamurnyahiburan malam bukan oleh warga sekitar,
melainkan oleh mereka para pendatang yang mencoba mencari keuntungan disana dan menarik para wisatawan hanya untuk menikmati hiburan malamnya saja....
"Peran Kapitalisme yang sulit dicegah tanpa adanya kesadaran dari setiap pihak.."
Karena dari sore hari kami belum makan kembali, kami mencoba mencari makan ke daerah warung makan dan konon biasanya sering ada hiburan "dangdut malam" yang biasanya disuguhkan oleh warung remang-remang..
Kesana kami sengaja karena ingin tahu dan melihat bagaimana kondisnya....
Ketika sampai disana, sayang sekali warung2 disana sepi sekali...hanya makanan biasa yang disuguhkannya...tapi ada satu warung yang menurut kami menarikk..
yaitu menyuguhkan menu Ayam pecel...kami langsung saja kesana...mengorek2 sedikit informasi kalau hiburan ini pada malam jumat itu distop atau sudah tidak diperbolehkan oleh Polda sekitar dan jikalau hari biasapun hanya sampai jam 12 malam.
malam yang naas bagi kita semua...mungkin dilain kesempatan kita kesana lagi dan bisa sedikit mendapatkan pembelajarann baik mengenai kehidupan, pendapatn, dan dari mana asal mereka...
karena jam sudah menunjukkan jam 9 malam kami berniat tidur dan mengisi energi untuk aktivitas esok hari...
(padahal pada kenyataanya semua mengobrol sampai pukul 1 pagi) hahaha.... :D
Musim penghujan yang masih terasa gersang bagi Masyarakat Cianjur Selatan di penghujung bulan Januari..
padahal begitu banyak kawasan di bumi nusantara ini yang tergenang banjir akibat curah hujan yang terus menerus...
di Bandung saja pada hari selasa hujan rintik-rintik mengguyur sepanjang hari muali ari jam 5 shubuh sampai pukul 4 sore masih gerimis tak kian henti..
Cianjur selatan?
ya, kali ini saya sedang berada di Cianjur selatan tepatnya di kawasan wisata pantai Jayanti, Cidaun Cianjur Selatan yang berjarak sekitar 210km dari Kota Bandung
Menapak dan menyusuri pantai Jayanti di pagi hari menjadi penghilang penat dan lelah, setelah malam hari sebelumnya mengendarai si beat merah dengan menempuh ratusan kilo
Sebenarnya perjalanan kami dimulai pada kamis sore pukul 16.00 WIB dengan 3 motor,3 cowo dan 1 cewe, start di pengisian bahan bakar (SPBU) terakhir di Ciwidey sambil kami mengisi bbm hingga full...
Perjalanan kali ini terasa sedikit berbeda karena ini pertama kali saya kesana dengan suasana malam hari...
Perjalanan menyusuri kawasan perkebunan teh Cibuni, lanjut kearah Bale Gede dengan sisi kiri pemandangan kebun teh...
melewati perbukitan kebun teh yang hijau asri memberikan kesegaran baru bagi tubuh ini...
Begitu melewati bale gede agak sedikit sulit karena cuaca mulai menunjukkan gerimis hujan,
tetapi sebaliknya justru air terjun yang biasanya banyak di sekitar jalur naringgul malah kering dan kalaupun ada mungkin intensitasnya kecil....mungkin hari sebelumnya tidak hujan kali ya
Padahal jika kita melewati jalur naringgul ini sangat indah, karena kita dapat melihat banyaknya air terjun di hampir setuap kelokkan...
jadi saya sarankan pagi atau siang jika melewati jalur ini karena akan disuguhi pemandangan air terjun yang menarik.
Warga sekitar menyebut air terjun ini ialah "Curug taneuh beureum" entah apa yang melatar belakanginya, mungkin karena kawasan ini memang mempunyai lapisan tanah yang berwarna merah..
Kawasan naringgul sendiri pada saat ini sedang dilakukan pelebaran dan pembenahan jalan baru...dan hampir 80% telah rampung..
sehingga jalanan sudah cukup enak karena kondisi sudah hotmix, berbeda dengan beberapa tahun kebelakang..
Gerimis hujan semakin besar diikuti mendungnya awan malam dan pepohonan yang tinggi di areal leuweung mangun menambah gelapnya perjalanan kami..
Ditambah lagi Dinda (satusatunya cewe yang ikut) mampu melihat hal-hal aneh yang berada disekitarnya...dan katanya dia sempet berpapasan dan seolah-olah kami ini sedang berada di catwalk yang ditonton ribuan orang...
dimana semua mata tertuju pada kami...
perjalanan malam ini diperparah dengan kondisi jalan yang masih dalam perbaikan...dengan jalanan batu yang dapat membuat kita tersungkur tiba-tiba...bahkan saya sempat tertinggal dari rombongan..
Dan pemimpin rombongan sempat marah besar "kalau kita tidak ada yg boleh tertinggal dan harus terus menempel...TEMPEL...TEMPEL!!!"
karena justru keadaan seperti itulah yang katanya sering dimanpaatkan oleh para "begal" kalau orang Sunda bilang...sehingga terkadang orang paling belakang yang sering menjadi korban...
sehingga walaupun dalam kondisi seperti itu kami coba tetap fokus, karena sedikit saja melakukan kesalahan bisa berakibat fatal, bahkan nyawa bisa menjadi taruhannya.
setelah kurang lebih 2jam perjalanan, tepat pukul 18.30 kami sampai di Alfamart dekat pertigaan antara Cidaun, Naringgul dan arah ke Agrabinta...
disini kami hanya berhenti sesaat saja hanya untuk membeli minuman dan dilanjutkan kembali menuju Jayanti...
sebenarnya perjalana dari sini ke Jayanti sudah dekat hanya butuh 10-15 menit sudah sampai...sehingga kami pelan-pelan saja dalam melajukkan motor..
Kami sudah beberapa kali ke Pantai Jayanti sehingga sudah tidak asing lagi bagi kami mengenai kawasan ini...
langsung menuju penginapan putri yang biasanya menjadi tempat kami menginap dan disini kami biasa juga mendapatkan Diskon haarga sehingga dapat kamar yang lebih murah daripada biasanya...
Kamar No 1.
Ya, inilah kamar yang biasa kami pesan...tahu kenapa?
Pertama, karena kamar ini menghadap langsunng kepantai sehingga kita dapat melihat langsung deburan ombak langsung dari Samudera Hindia...hehe
yang lainnya karena kasur disini bisa dijadikkan 3 kasur sehingga dapat dipakai oleh 6 orang atau lebih...hahaha
dan terkadang kalau kami ingin mengobrol, kami membawa kasur ini keluar dan kami semua tidur diluar sambil bercengkrama...
inilah kenpa kami menyewa kamar ini karena 1 cewe bisa memakai satu kasur dan yang lainnya bisa dipakai bersama...(Kita gak ngelakuin apa apa kok walaupun sekamar)
walaupun kawasan pantai jayanti diketahui orang sebagai kawasan semi prostitusi...itulah yang sedikit disesalkan warga sekitar karena menjamurnyahiburan malam bukan oleh warga sekitar,
melainkan oleh mereka para pendatang yang mencoba mencari keuntungan disana dan menarik para wisatawan hanya untuk menikmati hiburan malamnya saja....
"Peran Kapitalisme yang sulit dicegah tanpa adanya kesadaran dari setiap pihak.."
Karena dari sore hari kami belum makan kembali, kami mencoba mencari makan ke daerah warung makan dan konon biasanya sering ada hiburan "dangdut malam" yang biasanya disuguhkan oleh warung remang-remang..
Kesana kami sengaja karena ingin tahu dan melihat bagaimana kondisnya....
Ketika sampai disana, sayang sekali warung2 disana sepi sekali...hanya makanan biasa yang disuguhkannya...tapi ada satu warung yang menurut kami menarikk..
yaitu menyuguhkan menu Ayam pecel...kami langsung saja kesana...mengorek2 sedikit informasi kalau hiburan ini pada malam jumat itu distop atau sudah tidak diperbolehkan oleh Polda sekitar dan jikalau hari biasapun hanya sampai jam 12 malam.
malam yang naas bagi kita semua...mungkin dilain kesempatan kita kesana lagi dan bisa sedikit mendapatkan pembelajarann baik mengenai kehidupan, pendapatn, dan dari mana asal mereka...
karena jam sudah menunjukkan jam 9 malam kami berniat tidur dan mengisi energi untuk aktivitas esok hari...
(padahal pada kenyataanya semua mengobrol sampai pukul 1 pagi) hahaha.... :D
Recomended nih buat touring gan hehehe :D
BalasHapus